
Staf PATTIRO dan Simpul Belajar GIRI mempromosikan pendekatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat JAMMILAH kepada anggota masyarakat setempat di salah satu lokasi MADANI.
Melalui kegiatan-kegiatan yang didukung oleh MADANI, mereka telah terhubung dengan masyarakat setempat dan meningkatkan legitimasi mereka di antara para pemangku kepentingan.
Perekonomian Gresik berkisar pada industri, dengan beberapa perusahaan penting memiliki pabrik di wilayah ini, termasuk produsen semen terbesar di Indonesia, Semen Gresik, dan produsen pupuk terbesar, Petrokimia Gresik. Kegiatan industri ini menghasilkan banyak limbah, dan yang memperparah masalahnya, Gresik juga menghadapi masalah dalam menangani pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan 78.840 ton sampah rumah tangga yang dihasilkan di kabupaten ini pada tahun 2022, pemerintah daerah sangat bergantung pada tempat pembuangan sampah umum, yang dengan cepat kehabisan lahan. TPA yang sudah terlalu penuh ini hanya dapat menampung sekitar 65 persen dari total sampah yang dikumpulkan setiap tahunnya. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten berjuang keras untuk mengelola sampah. Sejak tahun 2010, kabupaten ini telah memberlakukan tiga peraturan untuk mengatasi masalah ini, namun kecil sekali dampaknya.
Didukung oleh MADANI, PATTIRO menanggapi isu ini dengan menciptakan gerakan JAMMILAH (Ajak Memilah dan Mengolah Sampah), yang menekankan pada pendekatan berbasis masyarakat dalam pengelolaan sampah di tingkat hulu. Gerakan ini mendorong partisipasi masyarakat untuk menghemat lahan TPA, mendorong masyarakat untuk memilah bahan berharga dan menerapkan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (3R).
Pada tahun 2020, PATTIRO memfasilitasi pembentukan Simpul Belajar Multipihak GIRI (Gresik Iso Resik dan Inovatif), yang mempertemukan 27 pemangku kepentingan di Gresik yang memiliki komitmen bersama membantu menyelesaikan masalah pengelolaan sampah di kabupaten tersebut. Forum GIRI terdiri dari organisasi masyarakat sipil lainnya, dinas-dinas, asosiasi, dan perusahaan swasta, seperti perusahaan manufaktur besar PT Cargill. Beberapa anggota forum ini – organisasi pemuda berbasis agama Fatayat Nahdlatul Ulama, asosiasi buruh lokal, dan Forum Masyarakat Gresik untuk Keberagaman – mempromosikan gerakan JAMMILAH kepada para anggotanya yang berjumlah lebih dari 15.000 orang. Perwakilan PATTIRO, Wenda Febrianti, berkomentar: “meski berbeda-beda, kami semua bersatu dalam menyelesaikan masalah sampah rumah tangga… Komunitas kami merespon positif gerakan ini.”

Seorang warga menyiapkan kantong-kantong sampah yang telah dipilah untuk dibawa ke tempat pengumpulan terdekat.
Gerakan JAMMILAH telah memberikan dampak yang signifikan, secara positif mengubah persepsi dan perilaku masyarakat dan pemerintah terhadap pengelolaan sampah. Sebagai contoh:
- Pada tahun 2021, PT Cargill menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pelatihan pengelolaan sampah di mana rumah tangga yang berpartisipasi belajar tentang pemilahan sampah organik dan non-organik, serta pemilahan bahan kering untuk didaur ulang.
- Di salah satu desa, PKK mengedukasi para anggotanya mengenai cara memilah sampah rumah tangga dan potensi bisnis di balik pengumpulan sampah. Para anggota PKK ini kemudian membagikan keterampilan mereka kepada warga yang bukan anggota, dan menjangkau lokasi-lokasi lain, termasuk sekolah-sekolah dasar dan menengah di daerah sekitarnya.
PATTIRO dan Simpul Belajar GIRI melatih anggota Karang Taruna dan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama tentang praktik-praktik baik dalam mengelola fasilitas pengumpulan dan daur ulang sampah lokal, serta bagaimana mengoptimalkan bank sampah di lingkungan mereka. - Di desa Balongpanggang, satu RT sekarang mengumpulkan 600 hingga 700 kilogram bahan daur ulang per bulan, senilai sekitar 1,3 juta rupiah. Meskipun jumlah ini relatif kecil, namun ini merupakan peningkatan sebesar 50 persen dibandingkan dengan sebelum gerakan JAMMILAH masuk ke daerah mereka.
Advokasi Simpul Belajar GIRI telah mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Gresik, yang telah mengalokasikan lahan di dua desa untuk fasilitas pengumpulan dan daur ulang sampah lokal, serta bank sampah yang dikelola oleh masyarakat. Lokasi-lokasi ini berfungsi sebagai tempat pengumpulan sampah untuk didaur ulang dan pusat pelatihan. Dalam salah satu kunjungan lapangan, Diah Larasayu, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, berkomentar bahwa mereka ingin mereplikasi praktik-praktik terbaik dari gerakan JAMMILAH ke daerah lain di provinsi tersebut.
Advokasi ini juga telah menghasilkan beberapa Surat Edaran Bupati. Pada bulan Oktober 2022, kabupaten mengeluarkan dua surat edaran tentang pengurangan dan pengelolaan sampah di tingkat desa; pada bulan Januari 2023, mereka mengeluarkan surat edaran tentang pengelolaan sampah untuk acara-acara publik. Anggota Simpul Belajar GIRI, melalui partisipasi mereka dalam gerakan JAMMILAH, juga mendukung program lingkungan lainnya, seperti inisiatif global Zero-Waste City (Kota Tanpa Sampah), di mana Gresik ikut berpartisipasi. Anggota Simpul Belajar GIRI juga melatih kader dan mempromosikan gerakan JAMMILAH kepada masyarakat lainnya. Sebagai contoh, mereka bekerja sama dengan masyarakat di Pulau Bawean, di mana sedang berlangsung inisiatif pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten sebagai upaya mereplikasi JAMMILAH di sana dengan dana pemerintah kabupaten.
Gerakan JAMMILAH merupakan tonggak sejarah bagi kolaborasi lokal di Gresik, dan menggambarkan bagaimana OMS dapat bekerja sama dengan perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan pembangunan. Kerja advokasi OMS mitra MADANI tidak hanya mengubah opini dan perilaku masyarakat, tetapi juga memperkuat lingkungan yang mendukung untuk kelanjutan dan perluasan solusi pengelolaan sampah lokal ini di masa depan.