Di Bulukumba (Sulawesi Selatan), MADANI bekerja sama dengan Nasyiatul Aisyiyah, sebuah kelompok perempuan muda yang mempromosikan pendidikan, masyarakat madani, pemberdayaan perempuan, dan keagamaan. Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi otonom Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, dengan sekitar 60 juta pengikut. Didirikan pada tahun 1912, organisasi ini telah berevolusi dari fokus awalnya pada pendidikan dan mempromosikan nilai-nilai sosial Islam untuk mengkonsolidasikan demokrasi, mempromosikan moderasi agama, dan meningkatkan layanan publik.
Sampai saat ini, Nasyiatul Aisyiyah di Bulukumba mengandalkan amal dari donor dan program kesejahteraan sosial pemerintah. Namun, mereka tahu bahwa jenis pendanaan ini tidak berkelanjutan. Untuk mengatasi kendala ini, MADANI telah memberikan bantuan teknis kepada Nasyiatul Aisyiyah di Bulukumba tentang mobilisasi sumber daya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan spesifiknya.
Dengan peningkatan kapasitas melalui pengetahuan yang baru diperolehnya, Nasyiatul Aisyiyah di Bulukumba sekarang telah memetakan sumber-sumber pendanaan baru yang potensial dan mengembangkan rencana strategis untuk proyek- proyek penggalangan dana organisasi. Nasyiatul Aisyiyah telah memperoleh dukungan pendanaan melalui organisasi filantropi dan sektor swasta. Peluang lokal lainnya yang menjanjikan termasuk menyediakan layanan menjahit sebagai kegiatan yang menghasilkan pendapatan, bermitra dengan perusahaan nirlaba, dan memanfaatkan mekanisme pengadaan pemerintah Swakelola Tipe III.
Kolaborasi Nasyiatul Aisyiyah dengan sektor swasta terus berkembang. Pertama, pada akhir tahun 2020, Nasyiatul Aisyiyah menandatangani perjanjian dengan Badan Amal Nasional (BAZNAS) cabang Bulukumba untuk mengurangi stunting dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di kabupaten tersebut. Nasyiatul Aisyiyah dan BAZNAS telah bersama-sama mendistribusikan paket makanan sehat kepada ibu hamil di masyarakat berpenghasilan rendah, menyediakan alat pelindung diri COVID-19 untuk populasi berisiko tinggi, dan memperkuat Forum Kesehatan Ibu dan Anak berbasis masyarakat dengan menggunakan masjid desa sebagai pusat komunitas.
Ketua BAZNAS Kabupaten Bulukumba, H. Yusuf Sandy, berharap kerjasama dengan Nasyiatul Aisyiyah ini dapat membantu pencegahan stunting dengan memberikan paket makanan bergizi kepada ibu hamil dengan gizi kurang kronis di beberapa kecamatan.
Pada bulan September 2021, Bank Syariah Indonesia (BSI) cabang setempat dan Nasyiatul Aisyiyah menyepakati kemitraan untuk meningkatkan sistem rujukan darurat untuk ibu hamil dan bayi baru lahir di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di tiga wilayah sasaran MADANI di kabupaten tersebut. Pada bulan Februari 2022, Nasyiatul Aisyiyah terus memperluas dampaknya di Bulukumba, menandatangani perjanjian dengan organisasi filantropi Muhammadiyah cabang setempat, Lembaga Amal dan Zakat Muhammadiyah (LAZISMu). Perjanjian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang topik-topik kesehatan dan mengadvokasi peraturan yang mendukung ibu dan anak. LAZISMu akan memanfaatkan kekuatan organisasi dan pendanaannya, sedangkan Nasyiatul Aisyiyah akan menyediakan tenaga ahli untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di desa desa sasaran.
Organisasi ini sekarang berkolaborasi lebih banyak dalam komunitas masyarakat sipil juga. Pada bulan Juni 2022, Nasyiatul Aisyiyah Bulukumba berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang Indeks Kinerja Organisasi (OPI) dan prosedur operasi standar organisasi (SOP) dengan 19 cabang Nasyiatul Aisyiyah lainnya di Sulawesi Selatan. Sejak saat itu, Nasyiatul Aisyiyah Bulukumba menerima beberapa permintaan dari cabang lain untuk membantu mereka mengadopsi OPI dan SOP.
Dukungan MADANI kepada Nasyiatul Aisyiyah terus berlanjut. Pada tanggal 28-29 Juni 2022, para ahli dari MADANI dan program USAID Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD) memberikan pelatihan kepada Nasyiatul Aisyiyah, OMS lokal, bidan, dan RSUD Bulukumba tentang teknik memfasilitasi dan mengatur wawancara dan diskusi kelompok terfokus dengan menggunakan pendekatan desain yang berpusat pada manusia dari MADANI. Nasyiatul Aisyiyah akan menggunakan alat “otopsi sosial”, yang merupakan proses komunitas berdasarkan interaksi dengan keluarga dan komunitas lokal yang lebih luas dari ibu atau bayi yang meninggal, untuk mengeksplorasi penyebab sosial dan kegagalan kebijakan yang menyebabkan kematian ini di Bulukumba. Alat ini akan memungkinkan Nasyiatul Aisyiyah untuk memberikan bukti tambahan kepada lembaga garis depan dan pembuat kebijakan untuk perbaikan.
Dengan dukungan MADANI, Nasyiatul Aisyiyah telah menunjukkan dirinya sebagai komponen integral dari tatanan masyarakat di Bulukumba. Melalui intervensi yang ditargetkan dan inisiatif advokasi, mereka menyediakan barang dan jasa penting bagi masyarakat yang membutuhkan, menyuarakan tuntutan warga melalui metode berbasis data, dan memastikan bahwa pemerintah bertanggung jawab secara publik. Seiring dengan terus berkembangnya keahlian teknis, kapasitas organisasi, dan sumber daya keuangan Nasyiatul Aisyiyah, hal ini akan memungkinkan mereka untuk memainkan peran yang lebih penting dan progresif di wilayah ini di tahun-tahun mendatang.